Legenda
mengatakan bahwa bahtera Nuh berada di Gunung Ararat, tetapi lukisan gua
Pech Merle Perancis dibuat antara tahun 17,000 SM hingga 15,000 SM
menjelaskan lanskap penuh satwa liar dengan sejumlah benda berbentuk
piring. Salah satu lukisan benar-benar menunjukkan sosok seorang pria
memandang salah satu piring terbang.
Kebanyakan orang menganggap Erich von Daniken dan Zechariah Stichen
sebagai orang-orang yang familiar dalam gagasan cerita alien kuno.
Brinsley Le Poer Trench seorang warga Inggris yang juga sebagai anggota
House Of Lords di Parlemen Inggris mendukung pernyataan tersebut sejak
awal tahun 1960-an.
Legacy Of The Sky People karya Timothy Green Beckley, menuliskan tentang
masa lalu mengungkapkan pernyataan yang diperluas dari Brinsley Le Poer
Trench tentang Manusia langit, merupakan salah satu buku yang pertama
kali membangun konsep Astronot Kuno.
Bahtera Nuh Kendaraan Aneh Planet Mars
Kisah Trench dimulai pada tahun 1960-an ketika Beckley baru bekerja
sebagai jurnalis dan penerbit berita UFO. Keduanya penggemar piring
terbang yang saling bertukar publikasi dan saling ber-korespondensi
selama bertahun-tahun. Pada tahun 1970-an, Trench mengundang Beckley
berbicara sebelum komite khusus UFO di House Of Lords di London.
Sebagian gagasan kehidupan yang ada di planet lain atau di sistem tata
surya lain umumnya dapat diterima orang-orang yang lebih muda. Sedangkan
di tahun 1950-an dan 1960-an, hampir semua orang menolak pernyataan
itu.
Beckley tidak hanya menulis ulang buku Trench, dia menambahkan materi
baru dari beberapa penulis terbaik di Ufology dengan studi pribadi
mereka tentang teori astronot kuno. Seperti Nick Redfern, salah satu
peneliti duniaparanormal yang terkenal yang memberikan kontribusi
membahas kisah bahtera Nuh.
Cerita bahtera Nuh dan banjir besar yang menghancurkan dunia dimana
Tuhan membiarkan beberapa manusia yang hidup dan terdiri dari sepasang
makhluk hidup, juga merupakan bagian integral dari tradisi keagamaan
lainnya seperti Sumeria, Babilonia, dan Hindu kuno. Redfern menjelaskan
bagaimana kisah manusia diperintahkan untuk membangun sebuah kapal
tempat penampungan sisa-sisa umat manusia dari bencana dunia adalah
salah satu mitos agama yang paling universal.
Legenda mengatakan bahwa bahtera Nuh berada di Gunung Ararat, Turki.
Redfern menceritakan kisah menarik di tahun 1949 tentang awak pesawat
Angkatan Udara AS memfoto struktur anomali menonjol diantara es dan
salju Gunung Ararat dan selama beberapa dekade militer dan intelijen
berusaha memahami obyek misterius tersebut.
Redfern menyatakan bagaimana benda anomali tersebut dianggap suatu benda
logam, bukan kayu konstruksi bahtera Nuh dan mungkin merupakan sebuah
pesawat alien yang jatuh.
Redfern menceritakan, ketika mengalami kontak dengan alien ditahun 1950,
Malai Van George berpartisipasi dalam mengungkap misteri di puncak
Gunung Ararat, mereka berada di bawah pengawasan CIA dan FBI. Informasi
tentang struktur ini kemudian berkembang, tapi pemerintah bertekad
menutup-nutupi hal tersebut.
Beberapa cerita yang dipaparkan dalam buku ini juga mengutip pernyataan
Brad Steiger, salah satu penulis paling produktif supranatural dunia,
dan Giorgio seorang juru bicara resmi Erich von Daniken. Steiger pernah
menghadiri konferensi Astronot Kuno pada awal tahun 1980 di mana
pembicara utama lainnya adalah Erich von Daniken, Josef Blumrich
(penulis ‘The Spaceships Yehezkiel’).
Gagasan Trench menyatakan bahwa Nuh adalah orang Israel kuno, dia
seorang pemimpin besar di Mars dan Tabut merupakan pesawat ruang angkasa
raksasa yang dimaksudkan untuk membawa sisa-sisa peradaban kuno yang
masih hidup ke Bumi, mirip dengan konsep bahtera Nuh. Manusia mungkin
telah direkayasa secara genetis oleh ras unggul yang berasal dari Mars
dan membawa kehidupan ke Bumi dengan alasan yang tidak diketahui.
Jika kita membuat spesies cerdas di laboratorium, itu tidak membuat kita
sebagai Tuhan. Makhluk luar angkasa tidak makhluk halus, mereka
ber-daging dan ber-darah, secara fisik terdiri dari atom dan molekul
yang sama.
Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa makhluk luar angkasa terlihat
sama seperti kita. Bahkan makhluk luar angkasa memiliki hal yang sama
persis tentang kehidupan, kematian, dan agama. Seluruh ide yang
menjelaskan bahwa makhluk luar angkasa terlihat seperti pada film Alien
atau Independence Day, hanya stereotip Hollywood.
Bukti Yang Membingungkan Tentang Bahtera Nuh
Gua lukisan di Tanzania, diperkirakan berusia hingga 29,000 tahun
menggambarkan beberapa disk berbentuk objek yang melayang di atas
lanskap. Lukisan lain menunjukkan entitas empat humanoid yang
disekitarnya seorang wanita sementara entitas lain tampak turun dari
langit melalui semacam kotak.
Kemudian di dalam gua Pech Merle Perancis, lukisan dibuat antara tahun
17,000 SM hingga 15,000 SM yang menunjukkan lanskap penuh satwa liar
dengan sejumlah benda berbentuk piring. Salah satu lukisan benar-benar
menunjukkan sosok seorang pria memandang salah satu piring terbang.
Di Australia utara ada sejumlah lukisan gua mungkin lebih dari 5000
tahun, yang menunjukkan adanya makhluk aneh dengan kepala dan mata
besar, memakai pakaian seperti setelan ruang angkasa. Suku Aborigin
menyebutnya makhluk Wandjina dan menurut legenda bahwa Wandjina turun
dari bintang-bintang Bima Sakti dan menciptakan bumi dan semua
penghuninya.
Kitab Genesis berisi dua versi yang berbeda dari Kisah Penciptaan dan
mitos bahtera Nuh dalam Banjir Besar. Hal ini membingungkan para sarjana
Alkitab selama bertahun-tahun, mereka percaya bahwa versi berbeda
mungkin dicangkokkan bersamaan dengan tradisi sebelumnya secara lisan
dan tertulis.
Kemudian cerita tentang Penciptaan berbeda, dua ras berbeda diciptakan
oleh dua Pencipta yang berbeda, yang satu disebut Elohim dan satunya
lagi disebut Jehovah. Elohim menciptakan bentuk pria yang bertelepati,
cerdas dan sensitif. Yehuwa menciptakan bentuk manusia yang lebih
primitif, dirancang untuk mengolah kebun para Dewa di Bumi dan hal lain
yang dapat diperbudak dan patuh. Kedua ras telah bertahan hingga zaman
modern, tetapi bentuk superior dari manusia yang diciptakan Elohim
akhirnya akan menang.
Alien kuno masih hidup bersama manusia hingga hari ini, beberapa dari
mereka hidup di antara kita dan tak terlihat, bekerja, membangun
keluarga dan kegiatan sehari-hari sama seperti yang kita lakukan.
Hal ini disinggung para peneliti UFO (Budd Hopkins) yang menyatakan
bahwa makhluk alien atau manusia hybrid yang muncul secara fisik sama
dengan manusia, berjalan di antara kita yang dilengkapi dengan telepati
dan kekuatan supranatural. Mereka adalah alien yang sama, dan akan
mencegah manusia dari kebinasaan akibat tangan manusia sendiri melalui
senjata nuklir atau pengrusakan ekologi.
Mungkin, dalam persepsi dan pandangan agama sangat bertentangan dengan
gagasan ini, tetapi bahtera Nuh hingga saat ini masih menjadi misteri
dan beberapa catatan sejarah menjelaskan adanya unsur-unsur aneh
didalamnya.